Advertisement

Responsive Advertisement

Sistem Numerasi Romawi

Sejarah
Numerasi Romawi sudah ada sejak 260 tahun sebelum masehi, namun baru digunakan di Eropa sejak abad ke-15.
 
Lambangnya

1 = I
5 = V
10 = X
50 = L
100 = C
500 = D
1000 = M

Aturan

1. Angka romawi yang lebih kecil akan berfungsi menambah, jika di letakkan di sebelah kanan angka lainnya (hanya diperbolehkan tiga angka kecil di sebelah kanan lainnya).
  Contoh:   
   II = 1 + 1 = 2;
  VI  = 5 + 1 = 6 ;
   XII = 10+1+1 = 12

2.Angka romawi yang lebih kecil akan berfungsi mengurangi, jika diletakkan di sebelah kiri angka lainnya (hanya diperbolehkan satu angka kecil di sebelah kiri angka lainnya!) .
  Contoh:  IV = 5 – 1 = 4;
  IX = 10 – 1 = 9;
  tidak ada IIV, atau CCM dalam aturan angka romawi.

3.  Setiap angka kecil selalu mengurangi angka yang di sebelah kanannya.
  Contoh:
  MCMXLV = 1000 + (1000 – 100) + ( 50 -10) + 5 = 1945

Kekurangan Sistem Numerasi Romawi
1. Tidak ada bilangan nol (0)
2. Terlalu panjang untuk menyatakan suatu bilangan
3. Terbatas untuk bilangan kecil
  Untuk menutupi kekurangan angka romawi pada keterbatasan angka kecil, maka dibuat pengali seribu dengan simbol  strip di atas simbol huruf (kecuali I).
Simak
Baca secara fonetik
contoh :
X  =  1000 × 10 = 10.000
XXXV = 1000 × 35 = 35.000
CDL = 1000.000 × 450 = 450.000.000
MCMXCIX = 1000.000 × 1999 = 1.999.000.000

Post a Comment

0 Comments